-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Ribuan Wisatawan Padati Labuhan Sultan ke-34 di Parangtritis

    21/02/23, 14:11 WIB Last Updated 2023-02-21T07:11:18Z


    ‎Bantul, Kabar Jogja – Ribuan wisatawan memadati dan mengikuti ritual Labuhan Jumenengan Dalem Sri Sultan HX ke-34 di Pantai Parangtritis, Bantul, Selasa (21/2). Tahun ini, selain di tiga tempat utama seperti tahun-tahun sebelumnya, labuhan juga digelar di Dlepih, Wonogiri, Jateng.


    Ritual dimulai kedatangan rombongan dari Keraton Yogyakarta ke Pendopo Kecamatan Kretek yang dipimpin Wakil Penghageng Tepas Dwarapura Keraton Yogyakarta, KRT Wijaya Pamungkas yang membawa ubo rampe.


    Uba rambe yang nantinya diserahkan kepada Kepala Dinas Kebudayaan (Kundo Kabudayaan. Selanjut uba rambe oleh Kundo Kebudayaan Bantul ube rambe dari Keraton Yogyakarta diserahkan kepada Juru Kunci Cepuri, Wedana Surakso Jaladri.


    “Uba rampe kemudian dibawah menuju Cepuri Pantai Parangkusumo yang kemudian didoakan oleh Juru Kunci Cepuri. Setelah ritual doa selesai selanjutnya abdi dalem Keraton Yogyakarta membawa ubo rampe menuju Pantai Parangkusumo untuk dilabuh,” jelasnya.


    Sebelum dilabuh, ubo rampe ini juga kembali didoakan bersama dengan masyarakat yang hadir di tepi pantai yang kemudian dilabuh.

    KRT Wijaya Pamungkas mengatakan uba rampe yang dibawa dari Keraton Yogyakarta sebanyak 30 macam barang mulai dari pakaian hingga potongan rambut dari Sri Sultan HB X.


    "Hari ini kita menggelar Labuhan Jumenengan Sri Sultan HB X ke 35 di Pantai Parangkusumo selanjutnya akan ada labuhan yang sama di Gunung Merapi dan Gunung Lawu namun pelaksanaannya setelah labuhan di Pantai Parangkusumo,"katanya.


    Setiap tahun Keraton Yogyakarta menggelar labuhan besar dan labuhan kecil atau patuh. Labuhan besar ditambah satu lokasi yakni di Dlepih, Wonogiri, Jawa Tengah. 


    Sedangkan labuhan kecil hanya di Pantai Parangkusumo, Gunung Merapi dan Gunung Lawu. Labuhan besar dilaksanakan setiap tahun tepatnya setiap tanggal 30 Rajab pada tahun Dal dan Wawu.


    "Ritual labuhan ini juga dimaknai sebagai bentuk syukur kepada Tuhan YME karena keselamatan yang telah diterima rakyat Yogyakarta. Juga memohon agar Sultan, Keraton Yogyakarta, rakyat Yogyakarta diberi keselamatan, ketentraman dan kesejahteraan hidup,"tambahnya lagi.


    Kepala Dinas Kebudayaan Bantul, Nugroho Eko Setyanto mengatakan Labuhan Jumenengan Sri Sultan HB X merupakan kegiatan tahunan dan sangat istimewa. Sebab kegiatan labuhan ini hanya digelar di Pantai Parangkusumo dan Gunung Merapi. Sedangkan yang diluar DIY digelar di Gunung Lawu.


    "Jadi kami mendapatkan kegiatan yang istimewa ini menjadi kebanggaan juga penyemangat bagi kami untuk melestarikan dan menjaga kebudayaan khususnya kebudayaan Jawa,"katanya.


    Nugroho juga menyatakan antusiasme masyarakat dalam menyambut ritual Labuhan Jumenengan Sri Sultan HB X ke 35 ini sangat luar biasa sehingga Pemkab Bantul turut mendukung kegiatan labuhan yang setiap tahunnya digelar.


    "Harapan kita dengan labuhan ini akan senantiasa mengingatkan kita semua tentang jati diri kita sebagai orang Jogja yang harus selalu melestarikan kebudayaan yang ada di tanah air khususnya di Yogyakarta,"tambahnya lagi. (Tio)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close