-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Lewat Kreasi Celengan Gypsum Karakter, Hanafi Berdayakan Pemuda

    03/10/22, 14:55 WIB Last Updated 2022-10-03T07:55:32Z

    Bantul, Kabar Jogja – Berawal tingginya permintaan konsumen, Hanafi (39) warga Dusun Jedikan, Desa Trirenggo, Kecamatan Bantul mengembangkan sendiri produksi celengan karakter. Usaha yang dirintis setahun sebelum pandemi berhasil memberdayakan pemuda setempat.


    Menamakan usahanya ‘Fazafa Home Crafts Creative Home Production’, Hanafi memproduksi celengan berbahan tepung gypsum dengan berbagai bentuk karakter tokoh-tokoh kartun yang disenangi anak-anak.


    “Awalnya saya adalah produk serupa. Melihat prospek cerah bisnis ini, saya memberanikan diri terjun dan memproduksi sendiri pada 2019 lalu, “ kata Hanafi, Senin (3/10).


    Memperkerjakan empat orang pemuda setempat, Hanafi memproduksi berbagai celengan berbahan gypsum dengan bentuk karakter terkenal seperti Spiderman, Batman, Doraemon, Putri Salju, Minion dan banyak lainnya.


    Dengan tingkat produksi per hari mencapai 40 biji dari ukuran kecil sampai besar, Hanafi memasarkan produknya melalui sekolah-sekolah dari PAUD, TK sampai SD. Dirinya mengemas produknya sebagai alat pembelajaran kreatif bagi siswa khususnya mata pembelajaran menggambar.


    “Produk ini saya jual polosan putih tanpa warna. Dalam satu paketnya, saya menyisipkan gambar contoh pewarnaan, kuas dan beberapa warna cat dasar yang tidak berbahaya. Harga yang kecil Rp20 ribu  dan yang besar Rp25 ribu,” katanya.


    Dalam prosesnya, bahan dasar ini pertama kali dilumurkan ke dalam cetakan sebagai lapisan luar sehingga tidak boleh ada gelembung udara agar hasil cetakan mulus. Setelah kering, barulah cetakan ini dipertebal dengan bahan yang sama kemudian dikeringkan kurang lebih 10 menit kemudian dibuka.


    Disinggung mengenai karakter yang paling banyak disuka pembeli, Hanafi mengatakan  karakter Doraemon, Putri Salju dan Spiderman yang paling laris.

    “Biasanya saya menyarankan ke pembeli untuk membuka bagian bawah jika celengan sudah terisi penuh. Ini agar celengan yang sudah bagus warnanya bisa menjadi koleksi,” lanjut mantan pegawai bank ini.


    Lebih lanjut, ia mengaku kalau permintaan mainan tersebut memang paling banyak dari sekolah sebagai mainan edukatif. Dalam sebulan, setidaknya celengan gypsum yang laku bisa mencapai 500 biji dengan omzet mencapai Rp5-7 juta.


    Ia pun menyatakan bahwa sebelum pandemi Covid-19 permintaan celengan gypsum bahkan bisa sampai luar daerah seperti Malang dan Kalimantan. Namun untuk situasi sekarang pihaknya lebih berfokus terhadap pangsa pasar lokal.


    "Saat ini kami memang lebih fokus penjualannya di Bantul saja melalui kerjasama dengan sekolah. Karena saat ini anak-anak sekolah sudah mulai masuk kembali," bebernya. (Tio)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close