-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Bangun Destinasi Baru di Selopamioro, Wujudkan Mimpi Bersama

    08/06/21, 21:45 WIB Last Updated 2021-06-08T14:46:43Z


    Bantul, Kabar Jogja - Aneka Keindahan alam di Kabupaten Bantul, D.I. Yogyakarta selalu menarik mata para wisatawan. Hal ini terlihat dari kunjungan wisatawan yang selalu meningkat dari tahun ke tahun seiring dengan tumbuhnya obyek-obyek wisata baru di DIY. 

    Apalagi dengan adanya bandara internasiona NYA, kedepan wisatawan mancanegara akan banyak mengakses Yogyakarta sebagai tujuan wisata. Pemerintah dan masyarakat perlu melihat hal ini sebagai peluang besar untuk membuka atau mengembangkan banyak destinasi wisata baru dengan keamanan dan kenyamanan  yang memenuhi standar.

    Ari Prabowo sebagai salah satu pelaku pariwisata di Yogyakarta menyatakan bahwa pengembangan pariwisata ini dapat meningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), membuka lapangan kerja, membangkitan ekonomi wilayah,  dimana kesemuanya akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat di sekitarnya.

    “Piranti pendukung pariwisata itu banyak. Tidak bisa kita hanya membangun lalu membuka destinasi baru. Masyarakat lokal harus dilibatkan karena merekalah yang setiap hari akan berinteraksi dengan wisatawan,” kata pria yang akrab disapa Popo ini ketika diminta keterangan melalui telepon pada Ahad pagi (8/6).

    Popo menyontohkan rencana pembangunan destinasi wisata di Dusun Jetis, Desa Selopamioro, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul. Sebelum menapaki tahap-tahap pembangunan, hal pertama yang dilakukannya adalah berembug dan sosialisasi dengan warga setempat.

    “Kami menemui Lurah beserta perangkat desa, lalu berdiskusi bersama antara pemerintah desa, bumdes, BPD, pokdarwis, dan masyarakat sekitar. Tujuannya adalah mewujudkan mimpi bersama tentang destinasi wisata yang ideal. Akhirnya, muncul berbagai kesepakatan dimana intinya ada sinergitas dalam aspek pengembangan obyek wisata bersama dengan komponen2 masyarakat dan kegiatan ekonomi masyarakat diwilayah Selopanioro sampah,” ujar Popo.

    Ditanya soal izin pembangunan, Popo menjelaskan sedang dalam proses, dari mulai proses izin untuk menyewa lawan milik desa serta pengurusan berbagai persyaratan perizinan yang diatur dalam Undang-Undang dan Perda untuk pengembangan obyek wisata.

    “Bersama Pemda Kabupaten Bantul, kami didampingi melakukan kajian bersama pihak-pihak terkait. Kami sudah bertemu pada hari Rabu kemarin (2/6) dan dilanjutkan dengan survei lokasi. Jadi untuk pembangunannya masih lama karena banyak proses perizinan yang harus ditindaklanjuti. Pembangunan phisiknya akan dimulai setelah terbit perizinan pembangunan phisik,” paparnya.

    Pihak-pihak yang diundang adalah Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bantul, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bantul, Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Bantul, Dinas Perhubungan Kabupaten Bantul, Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul, Dinas Koperasi, UMKM, dan Perindustrian Kabupaten Bantul, Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bantul, Kantor Pertanahan Kabupaten Bantul, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bantul, Dinas Pertanahan dan Tata Ruang Kabupaten Bantul, Panewu Imogiri, Lurah Selopamioro, serta pihak investor PT. Anugerah Heha Selopamioro.

    Catatan penting dalam kajian tersebut di antaranya adalah pengadaan fasilitas yang bisa memberi rasa nyaman untuk wisatawan domestik dan mancanegara yang akan berkunjung ke Desa Selopamioro sehingga bisa berlama-lama untuk menikmati indahnya alam di semua sudut desa tersebut dan berbaur dengan masyarakat sekitar serta terjalinnya sinergitas sosial dan ekonomi dengan masyarakat wilayah.

    Terkait destinasi yang sudah ada sebelumnya di sekitar wilayah tersebut, Popo pun bersikap terbuka dan menyangkal akan menggusur lahan sawah. Tidak ada upaya untuk bersaing, kalau memang memungkinkan untuk dijadikan satu kompleks wisata akan semakin bagus dan saling terhubung.

    “Justru sawah itu sendiri menjadi destinasi sekarang ini. Lha kok malah digusur gimana? Itu dugaan yang tidak masuk akal. Intinya, kami membuka dialog dan kerja sama dengan banyak pihak. Semakin banyak kerja sama berarti semakin banyak mimpi yang akan terwujud.” Pungkas Popo. (rls)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close