-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kisah Mahasiswa Lulusan UAD, Dapatkan Beasiswa Master dari Pemerintah Jepang

    17/07/20, 12:05 WIB Last Updated 2020-07-17T05:05:09Z


    Yogyakarta, Kabar Jogja - Jihad Rahmawan lulusan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) 2020 dari Prodi Teknik Elektro, sebelumnya tidak pernah membayangkan bisa meraih Beasiswa Master dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Ilmu pengetahuan, dan Teknologi Jepang (Monbukagakusho) untuk melanjutkan studi S2 di Faculty of Software and Information Science, Iwate Prefectural University, Jepang.

    "Saya memilih UAD karena terkenal memiliki tim robot yang hebat, yakni Robotic Development Community (RDC). Apalagi sejak SMK saya memang hobi dunia teknik elektronika. Selain itu, saya termotivasi sebab di keluarga besar saya, belum ada yang lulus sarjana. Saya ingin membuat bangga orang tua," terang Jihad, melalui keterangan tertulis, Jumat (17/7).

    Jihad menuturkan, semester satu dia lolos rekrutmen tim robot, dan sering diminta membantu kegiatan riset dan penelitian oleh dosen. Setiap kesempatan yang datang, baik itu dari Prodi Teknik Elektro maupun Tim Robot, selalu dimanfaatkan Jihad untuk mengembangkan dirinya. Terutama mengasah kemampuan akademisnya, khususnya di bidang robotik yang menjadi minatnya.

    "Semester 4, saya diamanahkan menjadi ketua proyek penelitian oleh dosen. Saat itulah skill engineering saya terasah, dari penelitian hingga membuat paper internasional," jelas Jihad.

    Dosen Prodi Teknik Elektro UAD Anton Yudhana PhD menyampaikan, Tim Robot UAD juga melatih soft skills seperti tanggung jawab, loyalitas, manajemen waktu, public speaking, dan kecerdasan sosial.

    "Semester akhir, saya mendorong Jihad untuk mengambil kesempatan beasiswa S2 di Iwate, Jepang. Salah satu syarat untuk pengajuan beasiswa yakni bukti prestasi dan berbagai macam sertifikat saat kuliah. Setelah melewati seleksi yang ketat akhirnya Jihad lolos dengan nilai IPK dan berbagai macam syarat pendukung tadi," ungkap Anton.

    Dosen Prodi Teknik Elektro UAD Nuryono Satya Widodo MEng mengungkapkan, mental dan value seorang sarjana tidak terbentuk dengan tugas, tapi melalui tempaan dan berbaur bersama orang lain dalam kegiatan yang memberikan tekanan dan tanggung jawab.

    "Tidak perlu ngoyo, namun buat perencanaan studi dan karir, gunakan waktu sebaik mungkin, biarkan fikiranmu berkembang dikampus," ujar Widodo.

    Jihad berprinsip, setelah meminta doa kepada orang tua, selanjutnya niatkan dan bulatkan tekad saat kuliah. Seorang sarjana bukan hanya orang yang pandai dengan mata kuliah yang diberikan di kelas saja atau hard skills, namun ikuti kegiatan kampus lainnya selain kuliah.(dho)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close