Yogyakarta - Warga Yogyakarta diimbau untuk tetap menerapkan protokol kesehatan saat bersepeda di tengah pandemi Covid-19 mengingat potensi sebaran virus corona masih ada dan belum dinyatakan aman.
“Maraknya bersepada mungkin memang puncak kejenuhan masyarakat setelah 3 bulan berdiam di rumah. Tapi, saat ini kami ingatkan kembali bahwa persoalannya Covid-19belum selesai dan ancamannya masih ada,” ucap Wakil Walikota Yogyakarta Heroe Poerwadi dalam web seminar (webinar) bertajuk Gowes Sehat dan Aman Saat Pandemi, Jumat (19/6).
Pihaknya mengajak warga Kota Yogyakarta untuk tetap menerapkan protokol kesehatan saat melakukan aktivitas di luar rumah termasuk saat bersepeda.
“Kami tekankan protokol kesehatan saat beraktivitas, yakni dengan tiga hal, jaga jarak, pakai masker dan budaya cuci tangan. Termasuk saat gowes,” tandasnya.
Dikatakan, Pemerintah Kota Yogyakarta tidak melarang bersepeda di kawasan tugu dan malioboro asalkan para pesepeda terus mengayuh sepedanya dan tidak transit. Pernyataan ini guna menyikapi munculnya lautan pesepeda seperti yang terjadi pada 7 Juni 2020.
“Silahkan saja sepedaan keliling kota, tapi tetap wajib pakai masker. Itupun bersepeda tak boleh lebih dari 60 menit. Lalu tidak usah mampir-mampir, untuk menjaga physical distancing,” ucap Heroe.
Disisi lain Ia menilai maraknya pesepeda yang berolahraga bersama beberapa waktu lalu sebenarnya sebuah potensi bagi dunia pariwisata. Hanya saja, potensi tersebut baru bisa dimaksimalkan saat pandemi Covid-19 telah usai.
Momentum bersepeda di tengah masyarakat diharapkan setelah pandemi nanti bisa terus dibiasakan, dinikmati, dipelihara agar dapat berubah menjadi sebuah kebiasaan atau budaya baru di masyarakat.
“Kami sebenarnya sebelum Covid-19 ini, sudah merancang jalur-jalur sepeda, ruang tunggu sepeda, dan bahkan mewacanakan waktu-waktu khusus untuk bersepeda. Mungkin Sabtu dan Minggu jadi hari bersepeda ke depannya,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Seksi Pelayanan Kesehatan Khusus Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Okto Heru Santosa menerangkan, idealnya batas waktu bersepeda 60 menit sudah cukup.
Selain itu terkait penggunaan masker saat bersepeda juga dinilai tidak membahayakan pesepeda. “Ketidaknyamanan penggunaan masker dari literatur hanya saat penggunaan pertama latihan fisik setelah tubuh menyesuikan diri maka tidak lagi terjadi,” jelasnya.
Selain mematuhi protokol kesehetan, Ia juga mengimbau supaya warga melakukan olahraga atau latihan fisik dengan intensitas ringan sampai sedang dengan tetap menggunakan masker.
“Tetap mematuhi protokol kesehetan, jaga jarak, memakai masker, tidak sering meyentuh muka dan permukaan benda serta membawa hand sanitizer,” paparnya.(mel/rls)