Kulon Progo, Kabar Jogja - Forum Komunikasi Petani Milenial, mencatat sebanyak 1.400 orang telah menjadi petani milenial dan tersebar di empat kabupaten satu kota Daerah Istimewa Yogyakarta.
Berbagai inovasi di era digital dan kolaborasi banyak pihak, diperbanyak mampu meningkatkan produktivitas pertanian sekaligus menjaga keberlanjutan sumber daya manusia (SDM) pertanian di Yogyakarta.
Jumlah petani milenial ini dipaparkan Ketua Forum Komunikasi Petani Milenial Koordinator Wilayah (Korwil) DIY, Muhammad Lukman Nur Hakim saat berlangsungnya ‘Kumpul Konco Tani’ di Jogja Agro Park (JAP) Nanggulan, Kulon Progo, pertengahan pekan ini.
Program ‘Kumpul Konco Tani’ ini diinisiasi Polda dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) DIY.
“Petani milenial di DIY mencapai 1.400 orang, tersebar di Sleman (528 petani), Kulon Progo (331), Gunungkidul (265), Bantul (236) dan Kota Yogyakarta (40),” kata Lukman dilansir pada Sabtu (1/3).
Menurutnya, meski memiliki semangat tinggi, petani milenial di DIY masih menghadapi berbagai kendala, seperti serangan hama, teknik budidaya yang kurang tepat dan ketergantungan pada metode konvensional.
Dia berharap peran aktif penyuluh pertanian akan sangat dibutuhkan dalam memberikan pendampingan dan peningkatan kapasitas petani.
"Penyuluhan pertanian menjadi sarana penting untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap petani. Dengan dukungan ini, petani milenial diharapkan mampu menjadi regenerasi petani yang membawa citra pertanian lebih maju, mandiri dan modern," terangnya.
Tak hanya itu, Lukman menekanan kolaborasi dengan banyak pemangku kepentingan sehingga menumbuhkan sinergi antara petani milenial harus terus dilanjutkan. Salah satunya dengan Polda dan DPKP DIY.
"Kolaborasi ini menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang kondusif sehingga petani dapat bekerja dengan tenang dan sejahtera,” ujarnya.
Kehadiran petani milenial menurut Kepala DPKP DIY, Syam Arjayanti, sangat penting guna mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan. Pihaknya berkomitmen mendukung petani milenial dengan pendampingan intensif dan pengenalan permodalan melalui perbankan.
“Petani milenial juga harus dituntut terus berinovasi dan konsisten di dunia pertanian. Peluang kesuksesan di bidang ini terbuka lebar,” tegasnya.
Kasubdit 2 Dit Intelkam Polda DIY AKBP Sandhy W.G. Suawa menyebut sinergi mewujudkan swasembada pangan dan keberlanjutan petani milenial haruslah didukung dengan terbukanya peluang kolaborasi berbagai stakeholder.
“Kami sepenuhnya akan juga memfasilitasi pelatihan digital marketing. Sehingga petani milenial mampu memanfaatkan platform digital untuk memasarkan produk pertanian mereka,” tutupnya.
Ditegaskan petani milenial menjadi langkah strategis untuk mewujudkan ketahanan pangan dan keberlanjutan SDM pertanian. Dengan dukungan teknologi, pendampingan intensif dan kolaborasi antar-stakeholder, petani milenial diharapkan mampu menjadi motor penggerak ekonomi daerah dan nasional. (Set)
Baca juga: