-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kematian Zhang Zhi Jie Picu Evaluasi Penanganan Medis Kegawatdaruratan

    01/07/24, 16:45 WIB Last Updated 2024-07-01T09:45:22Z

    Yogyakarta, Kabar Jogja – Tim medis dan dokter dua rumah sakit, menyatakan atlet tunggal putra China Zhang Zhi Jie pada Minggu (30/6) disebabkan karena alami henti jantung. Pasca kematian ini, regulasi penanganan medis kegawatdaruratan diminta dikaji ulang.


    Saat jumpa pers pada Senin (1/7) di kantor KONI Yogyakarta, Humas dan Media BNI Badminton Asia Junior Championship 2024, Broto Happy menyampaikan Zhang Zhi Jie tiba-tiba kolaps dalam pertandingan melawan Kazuma Kawano dari Jepang di pertandingan terakhir penyisihan grup di GOR Amongrogo.


    Sesuai SOP pertandingan, Broto menyatakan manajemen sebuah pertandingan di lapangan itu dikendalikan atau atas komando oleh referee (wasit).


    “Kalau dilihat dari video yang beredar, referee belum membuka atau memanggil tim medis ke lapangan (saat kejadian). Itu yang bisa saya sampaikan. Soal kenapa, bisa ditanyakan ke wasit?”  katanya.


    Setelah diizinkan masuk, tim medis pertama kali melakukan pemeriksaan dan pertolongan sesuai prosedur. Melihat kondisi terakhir, dokter turnamen memutuskan melarikan Zhang ke rumah sakit rujukan RSPAU Dr. S Hardjolukito yang berjarak 4,7 km dengan durasi 10 menit.


    “Hanya memerlukan waktu 1 menit 20 detik pada saat dokter pertama kali masuk lapangan hingga memutuskan untuk segera dibawa ke ambulans,” ucapnya.


    Saat meninggalkan lapangan, Zhang disebut mengalami penurunan kesadaran dengan pernapasan tidak adekuat sehingga langsung dibawa ke UGD RSPAU Dr S. Hardjolukito. Disana pada korban dilakukan assesment dan ditemukan tidak ada nadi serta tidak ada nafas spontan sehingga dilakukan prosedur pertolongan medis pijat jantung luar selama 3 jam.


    Setelahnya korban dinyatakan tidak menunjukkan respon sirkulasi spontan dan mulai timbul tanda kematian sekunder.


    “Tim medis menyatakan korban meninggal dunia pukul 20.50 WIB kepada pihak official team China yang kemudian meminta korban ditransfer ke RSUP Dr Sardjito untuk dilakukan tatalaksana lebih lanjut,” terangnya.


    Tiba di UGD RSUP Dr Sardjito, kondisi Zhang sebut Broto tidak ada napas, tidak ada nadi disertai dengan tanda kematian sekunder. Tindakan resusitasi jantung paru langsung dilakukan selama 1,5 jam, tetapi tetap tidak ada respon sirkulasi spontan.


    Tindakan pijat jantung luar dihentikan pukul 23.20 WIB. Jenazah Zhang disemayamkan di RSUP Dr Sardjito menunggu pihak keluarga dan proses pengembalian jenazah ke negara asal ditanggung penyelenggara.


    Dari kasus ini, Happy menyatakan pihaknya meminta SOP dan guidelines tentang tim medis masuk ke lapangan sebelum ada call dari referee dikaji ulang. Pihaknya akan membawa kasus ini ke BWF demi kebaikan dan keselamatan atlet di masa depan.


    “Aturan itu bisa segerakan demi keselamatan atlet dan juga kebaikan bagi seluruh pemain yang bertanding,” paparnya.


    Dokter jantung RSUP Dr Sardjito, Nahar Taufiq menyatakan kalau dari video yang beredar, seharusnya tim medis bisa disegerakan masuk karena korban masih bergerak.


    “Artinya prosesnya (penyakitnya) masih berjalan. Kita tidak bisa menyatakan serangan jantung, karena penyebabnya tidak tahu sebab tidak dilakukan pemeriksaan dalam atau visum,” katanya. (Tio)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close