Yogyakarta, Kabar Jogja – Lewat pengembangan program Demonstration Plot (Demplot), PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) terus mendorong penggunaan pupuk non subsidi untuk meningkatkan produktivitas tanaman pangan. Program ini terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan petani.
Keberhasilan program demplot penggunaan pupuk non subsidi seperti dirasakan dirasakan petani Desa Bonto Padang, Kecamatan Kahu, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan. Dari setiap hektar, hasil panen mencapai potensi sebesar 10-11 ton per hektar (ha), dari sebelumnya berkisar 4-5 ton/Ha.
“Jumlah tersebut berdasarkan perhitungan hasil ubinan ukuran 2,5 x 2,5 Meter yang diterapkan pada lahan seluas 0,5 Ha. Program ini dilakukan dan disahkan oleh Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) setempat,” kata VP Marketing Business Partner Korporasi Pupuk Kaltim, Indah Febrianty, Selasa (14/5).
Dipaparkannya, program demplot merupakan wujud kontribusi Pupuk Kaltim dalam mendukung produktivitas pertanian nasional dan ketahanan pangan, dengan memberikan solusi pertanian berkelanjutan.
Dimana demplot pupuk non subsidi ini terus didorong agar petani mampu memaksimalkan kapasitas produksi yang diharap makin berdampak terhadap kesejahteraan petani.
Di program demplot ini, Pupuk Kaltim menggunakan kombinasi pemupukan berimbang mulai pupuk tunggal Urea Nitrea Granul, ditambah pupuk majemuk NPK Pelangi 20-10-10 dan pupuk hayati Ecofert serta Biodex pada saat olah lahan.
“Kombinasi ini dimaksudkan untuk mendukung pertumbuhan vegetatif dan sistem akar tanaman, sekaligus menekan perkembangan penyakit secara maksimal. Sementara untuk bibit menggunakan varietas Ciliwung yang sudah umum digunakan oleh para petani setempat, dengan sistem tanam benih langsung (Tabela) sebagai metode penanaman yang paling sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lahan,” terang Indah.
Sistem Tabela sendiri dipilih karena memungkinkan penanaman benih secara langsung ke dalam tanah, sehingga dapat mengurangi kerugian benih dan mempercepat proses pertumbuhan. Sedangkan dosis pemupukan disesuaikan dari hasil pengujian tanah secara cermat dengan perencanaan matang tim agronomis Pupuk Kaltim.
"Pemupukan berimbang dan tata kelola lahan secara benar menjadi poin penting selama pendampingan petani pada demplot ini, sehingga optimalisasi lahan dengan produktivitas tanaman mampu mencapai hasil panen dua kali lipat dari sebelumnya," lanjut Indah.
Pupuk Kaltim menekankan program demplot ini bukan sekadar seremonial, namun momentum penting dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan memperkuat ketahanan pangan di Bone. Program ini berorientasi pada peningkatan produktivitas pangan, sehingga terwujud pertanian berkelanjutan dan lebih berdaya saing.
“Melihat hasil yang dicapai, para petani diharap mampu menerapkan tata kelola serupa secara berkelanjutan, sehingga hasil yang diperoleh pun semakin maksimal dan kesejahteraan juga semakin meningkat," tambah Indah.
Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Kecamatan Kahu, Jasmin, menyampaikan peningkatan hasil panen pada program demplot ini tidak hanya mencerminkan kemajuan teknologi pertanian. Namun menandai kesuksesan kolaborasi antara perusahaan bersama petani dalam meningkatkan produktivitas pertanian.
“Program ini dapat dilanjutkan dengan perluasan sasaran penanaman komoditas padi di Bone. Tentunya melalui pendampingan tata kelola lahan dan pemupukan berimbang secara intensif,” terangnya. (Tio)