-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Olahan Abon Lele Wonotingal, Upaya Berdayakan Ekonomi Masyarakat

    07/03/24, 20:35 WIB Last Updated 2024-03-07T13:35:54Z

    Bantul, Kabar Jogja – Berawal dari pelatihan rintisan usaha yang digagas Rumah Amal Salman, warga RT 02, Dusun Wonotingal, Desa Poncosari, Srandakan, Bantul mencoba melakukan pemberdayaan masyarakat melalui produksi abon berbahan ikan Lele.


    Membidik segmen pasar berbeda, olahan abon Lele ‘Minarasa’ menawarkan keotentikan rasa tanpa ada campuran dari bahan lain.


    Saat dikunjungi wartawan pada Kamis (7/3) di rumah produksinya, Kepala Divisi Pemasaran ‘Minarasa’, Guritna Candra Dewi (41) upaya pemberdayaan masyarakat di Wonotingal dimulai dari penyediaan bahan baku sampai pengelolaan.


    “Sebenarnya ide memproduksi olahan abon lele ini berasal dari salah satu warga sini yang berkuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB) di awal 2023. Setelah mendapatkan pelatihan, Minarasa resmi berproduksi pada Juli tahun lalu,” jelas Guritna.


    Dirinya menjelaskan bahan baku abon ini harus menggunakan ikan lele yang non konsumsi atau minimal beratnya lebih dari 1 Kg per ekornya. Lele dengan ukuran berat tersebut sebenarnya ikan yang tidak laku jual karena kebesaran sehingga oleh peternak dibesarkan sekalian.


    Bekerjasama dengan para pemuda Wonotingal ‘Mina Muda’, ketersediaan bahan baku berupa ikan lele yang sudah dikuliti didapatkan. Bahan ini kemudian diolah sebelas ibu-ibu yang tergabung dalam tim produksi.


    “Ikan lele yang sudah dikupas kulitnya kita kukus agar memudahkan terpisah dari durinya. Lalu dagingnya kita campur dengan bumbu sebelum digoreng. Setelah penggorengan, minyaknya kita kurangi untuk kemudian dikemas,” katanya.


    Berproduksi seminggu sekali, Guritna menyatakan untuk 30 Kg ikan Lele sebagai bahan baku, maka dihasilkan sebanyak 7 Kg abon lele siap konsumsi. Dikemas dalam plastic ukuran 100 gram dan 50 gram, harga jualnya dibanderol Rp25 ribu serta Rp13 ribu.


    “Kita juga menyediakan penjualan secara curah, dengan harga satu kilogramnya Rp195 ribu. Ini biasanya digunakan untuk bahan campuran produk olahan makanan yang lain,” lanjutnya.


    Berbeda dengan abon lele lain yang sudah menjadi produk khas dari Wonotingal, Guritna menjamin hasil produksinya tanpa ada campuran bahan lainnya. Dia mengatakan banyak produk abon lele yang dicampur dengan Nangka muda agar bisa dijual murah.


    Dengan harga yang cukup mahal di pasaran Kecamatan Srandakan, produk abon lele Minarasa membidik pasar di Kota Yogyakarta baik dititipkan di toko maupun melayani pesanan online.


    “Jika produksi lancar, mohon doanya, nanti kita akan gandeng Kelompok Wanita Tani (KWT) untuk memasok bahan baku bumbu,” jelasnya.


    Abon Lele disebut mengandung protein cukup tinggi dan berkualitas. Kandungan protein tersebut tersusun dari asam-asam amino esensial lengkap yang dibutuhkan tubuh, sebagai zat pembangun,bersama glukosa dan komponen lain mampu meningkatkan kecerdasan otak pada anak. (Tio)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close