-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Daop 6 Kembali Fungsikan Terowongan Bawah Tanah di Stasiun Tugu Yogyakarta

    31/07/23, 19:17 WIB Last Updated 2023-07-31T12:17:55Z

    Yogyakarta, Kabar Jogja – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 6 Yogyakarta meresmikan penggunaan kembali terowongan bawah tanah di Stasiun Tugu. Terowongan khusus penumpang yang pertama kali beroperasi 1959, tampil beda karena menceritakan berbagai sejarah perkeretaapian di Yogyakarta.


    Langsung diresmikan Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo mengatakan kembali fungsinya terowongan ini sebagai upaya pihaknya dalam meningkatkan aspek pelayanan kepada penumpang.


    “Terowongan yang mengarah selatan ke utara sepanjang 65,8 meter ini menjadi jalur khusus penumpang dari sisi utara menuju selatan maupun sebaliknya. Ini sebagai upaya mengurangi orang-orang melintas rel kereta,” jelasnya, Senin (31/7).


    Dirinya mengatakan upaya kembali mengfungsikan terowongan ini seiring peningkatan jumlah penumpang yang naik turun di Stasiun Tugu.


    Didiek menceritakan sebenarnya pihaknya sudah memiliki rencana untuk perluasan dan peningkatan kenyamanan penumpang di Stasiun Tugu dengan membangun area penyeberangan penumpang di bagian atas.


    “Namun upaya Kepala Daop 6 ini sangat kita apresiasi dan hargai. Sebab kehadiran terowongan yang sudah dilengkapi dengan ornamen-ornamen seni dari kebudayaan Jawa saya kira semakin menarik dinikmati penumpang,” katanya.


    Kepala Daop 6 Yogyakarta Bambang Respationo menerangkan setiap harinya di Stasiun Tugu terdapat sebanyak 61 perjalanan kereta api jarak jauh pulang pergi. Kemudian ada perjalanan KRL sebanyak 20 kali di hari biasa di akhir pekan menjadi 24 kali.


    Lalu ada perjalanan kereta api Prameks sebanyak delapan perjalan per hari dan kereta bandara sebanyak 42 perjalanan.


    “Di sisi jumlah penumpang, dari semua perjalanan kereta jarak jauh ada sebanyak 6.500 penumpang per hari, disuse 5.400 penumpang KRL, 1.200 penumpang KA Prameks, dan 3.500 kereta bandara. Frekuensi ini memperlihatkan betapa kroditnya Stasiun Tugu,” kata Bambang.


    Selama masa renovasi terowongan sejak awal 2023, seluruh penumpang baik yang berangkat maupun turun, harus melintasi rel kereta api yang dimana dari sisi keselamatan sangatlah tidak ideal.


    Sebagai upaya menjamin keselamatan penumpang, telah diturunkan petugas untuk melakukan pengawasan  agar penumpang bisa nyaman saat menyeberang.


    “Kami sangat berharap dengan beroperasinya kembali terowongan khusus penumpang, yang akan diawasi petugas yang telah mendapatkan pelatihan standar operasional prosedur (SOP) keselamatan. Akan memberikan kenyamanan dan keamanan bagi seluruh penumpang,” ucapnya.


    Selain memberikan berbagai ornament kebudayaan Jawa, pengelola stasiun Tugu Yogyakarta juga menempelkan berbagai foto-foto dan narasi mengenai perkembangan dunia perkeretaapian di Yogyakarta dari masa ke masa.


    Harapannya, kehadiran foto dan narasi sejarah ini penumpang seperti masuk museum mini perkeretaapian. (Tio)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close