-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Hujan Lebat dan Angin Kencang di Minggu Ini, Bantul Waspada

    15/02/23, 19:54 WIB Last Updated 2023-02-15T12:54:07Z


    Bantul, KabarJogja – Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan puncak hujan disertai angin kencang di wilayah selatan Daerah Istimewa Yogyakarta bakal berlangsung dari 16 sampai 18 Februari. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul menyatakan waspada.


    Dipaparkan Kepala Stasiun Klimatologi BMKG DIY Reni Kraningtyas puncak musim penghujan di wilayah Bantul akan terjadi di Februari ini dan masyarakat diminta memperhatikan lingkungan sekitar.


    “Berdasarkan hasil analisis dinamika atmosfer terkini, gelombang atmosfer Rossby aktif di wilayah Jawa bagian barat yang berkontribusi terhadap pembentukan awan di wilayah sekitarnya,” katanya dalam rilis Rabu (15/2).


    Disertai kehadiran Sirkulasi Siklonik di Selatan Jawa yang membentuk belokan angin dan konvergensi (pertemuan massa udara), kondisi memicu peningkatan potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah DIY.


    Dari kondisi ini, BMKG DIY memperkirakan potensi curah hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang terjadi di periode 16 – 18 Februari.


    Kepala BPBD Bantul Aka Luk Luk Firmansyah menyatakan pihaknya hingga Rabu sore mencatat ada 33 kejadian bencana dampak dari cuaca ekstrim dalam dua hari ini. Mayoritas kejadian berupa bencana gerakan tanah serta pohon tumbang.


    “Ke-33 titik tersebut tersebar di semua kecamatan dengan rincian 22 kejadian merupakan bencana pohon tumbang dan bencana gerakan tanah atau tanah longsor,” ucapnya..


    Secara detail, kejadian bencana alam ini terjadi di delapan titik di Piyungan dan empat titik di kecamatan Pajangan. Kecamatan yang terdapat tiga titik bencana masing-masing yaitu Imogiri dan Sedayu.


    Sedangkan kecamatan yang melaporkan dua lokasi bencana antara lain Bantul, Kasihan, Pandak, Sewon dan Srandakan. Kemudian kecamatan Bambanglipuro dan Pleret ada satu titik kejadian.


    “Dampaknya ada sebanyak delapan rumah rumah, dua belas akses jalan tertutup, dua kerusakan talud, delapan titik jaringan listrik putus, dua kandang hewan rusak, serta lain-lain dua titik,” jelasnya.


    Sebagai antisipasi bencana hidrometeorologi pihaknya sudah menyiagakan 29 pos pantau yang tersebar di beberapa kecamatan dan satu pos induk. Kesiapsiagaan satuan tugas Tim Reaksi Cepat (TRC), pemadam kebakaran, serta Pusdalops pun juga ditingkatkan.


    "Kami juga telah berkomunikasi dengan para relawan dan Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB)  yang tersebar di 75 desa," tutupnya. (Tio)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close