-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Perpecahan Kekerabatan, Dampak Negatif Internet Masif Pada Keluarga

    04/08/22, 11:18 WIB Last Updated 2022-08-04T04:18:45Z

    Yogyakarta, Kabar Jogja – Gencarnya penyebaran berbagai informasi dari internet pada group-group berisikan anggota keluarga disebut bakal berdampak negatif hingga berujung perpecahan kekerabatan.


    Penggunaan internet massif oleh seluruh anggota keluarga melahirkan individu-individu yang asosial dan berkarakter 'Digital Natives'.


    Pandangan inilah yang disampaikan oleh Anggota Komisi I DPR RI Sukamta dan didukung Cahyadi Takariawan dari Wonderful Family Institute saat mereka menjadi pembicara di webinar ‘Keluarga di Era Digital’, Kamis (4/8).


    “Per Januari 2022, terdapat 204,7 juta pengguna internet di Indonesia dan terdapat 191,4 juta pengguna media social. Angka pengguna media sosial ini setara dengan 68,9 persen dari total populasi. Ini menjadi Indonesia sebagai negara dengan pengguna internet terbesar,” jelas Sukamta.


    Dari angka pengguna internet, hampir 89,15 persen orang Indonesia mengakses media social rata-rata lebih dari 3 jam perhari. Disusul dengan data sebanyak 73,86 menggunakan aplikasi obrolan yang tersedia di internet.


    Menariknya, Sukamta menukil laporan Status Literasi Digital Indonesia 2021 menyebutkan, dari 10 ribu responden terungkap 74 persen menyebarkan berita atau informasi ke keluarga dan saudara. Kemudian 58 persen meneruskan informasi ke teman dekat dan 30 persen kepada pasangan.


    “Informasi diteruskan ke tetangga sekitar 17 persen, grup komunitas (9,7 persen), grup alumni (7,6 persen), dan grup kantor (5,1 persen). Terakhir kelompok lain-lain sekitar 1,1 persen,” ungkapnya.


    Sebagai insan ciptaan Tuhan yang dikarunia keterbatasan, baik dari kemampuan menyimpan dan menyerap informasi. Masifnya penyebaran berbagai informasi dari internet keluarga memungkinkan munculnya dampak ketidaksenangan salah satu anggota keluarga pada aksi ini.


    Tidak hanya itu, penggunaan aktif internet pada anak akan menyebabkan mereka terisolasi dari orang tua, suka terhubung dengan dunia online dan melahirkan generasi yang asosial.


    Antisipasi dampak penggunaan internet pada keluarga, Sukamta meminta orang tua memiliki literasi digital yang mumpuni agar dapat mengarahkan anggota keluarga untuk menggunakan akses internet secara sehat.


    “Kepedulian kepada sesama akan menghadirkan jiwa kebersamaan. Hal ini akan menghindarkan pengaruh negatif internet yang kadang membuat orang menjadi asosial (menyendiri),” kata Sukamta.


    Cahyadi Takariawan menyebut tantangan dalam pendidikan anak oleh orang tua di era digital ini lebih berat dibanding dengan generasi kakek-neneknya. Generasi sekarang yang sudah mengenal telepon pintar dan terkoneksi internet dalam generasi ‘Digital Native’.


    “Beberapa karakter yang bisa kita temui dari generasi Digital Native yaitu menuntut kebebasan dan privacy namun senang mengekspresikan diri. Memiliki banyak pengetahuan dan bisa berpikir cepat namun tanpa kedalaman. Parahnya lagi, mereka seperti kehilangan keadaban ketika berhubungan dengan orang lain,’ kata Cahyadi. (Tio)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close