-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Vaksin Sinovac Belum Tentu Berhasil Hentikan Pandemi Covid-19

    18/08/20, 11:43 WIB Last Updated 2020-08-18T04:45:06Z


    Sleman, Kabar Jogja - Vaksin Sinovac yang saat ini sudah memasuki uji klinis ketiga di Indonesia belum bisa diklaim akan efektif digunakan untuk menghentikan pandemi Covid-19. Untuk itu masyarakat diharapkan tetap menjalani disiplin protokol kesehatan pencegahan Corona.

    Pakar virologi dari FKKMK UGM Mohamad Saifudin Hakim, mengatakan vaksin yang berasal dari China itu belum bisa diklaim ini akan efektif digunakan nantinya sebab perlu menunggu hasil uji klinisnya.

    “Jangan terburu-buru menyimpulkan bahwa vaksin yang sedang diuji klinis saat ini pasti akan efektif dan sudah pasti menjadi pilihan untuk diedarkan. Ini kesimpulan yang terlalu dini,” katanya dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Selasa (18/8).

    Ia menilai kandidat vaksin yang sudah masuk ke uji klinis fase 3 tidak menjamin bahwa uji klinisnya akan berhasil. Banyak kandidat vaksin yang sudah menjalani uji fase 3 namun gagal karena ternyata terbukti tidak efektif.

    Namun Hakim berpendapat  pengembangan vaksin Covid-19 sekarang ini salah satu upaya dilakukan banyak negara untuk menghentikan pandemi. Akan tetapi banyak penelitian sudah menunjukkan bahwa antibodi yang terbentuk setelah infeksi SARS-CoV-2 secara alami ternyata tidak bertahan lama, akan menghilang dalam 2-3 bulan.

    Bila nantinya dari hasil ujicoba vaksin Sinovac ini berhasil di tanah air, lalu dimasukkan ke dalam program imunisasi nasional, menurutnya kontinuitas program tersebut akan bergantung pada suplai vaksin yang cukup. Oleh karena itu ia berharap Indonesia bisa memproduksi sendiri.

    “Tentu akan lebih mudah dipastikan jika kita mampu memproduksi vaksin sendiri, dibandingkan jika harus membeli dari produsen dari luar negeri,” katanya.

    Menurutnya teknologi pembuatan vaksin terinaktivasi sudah dimiliki oleh PT. Biofarma. Namun untuk produksi massal vaksin tersebut tentu saja menunggu hasil uji klinis fase tiga ini. “Bila vaksin ini terbukti efektif dan aman, maka produksi massal dapat dimulai. Tinggal nanti kesepakatan antara Sinovac, Pemerintah Indonesia, dan PT. Biofarma, berapa bagian dari produksi vaksin itu yang akan diproduksi Biofarma,” katanya.

    Indonesia saat ini tengah melakukan uji klinis vaksin Sinovac yang berasal dari China. Ujicoba ini dilakukan pada sejumlah orang relawan sebagai tahap uji klinik fase 3 di Indonesia untuk dapat menilai efikasi atau keandalan vaksin tersebut. Namun demikian vaksin bukan satu-satunya cara menghentikan pandemi Covid-19, sebab wabah virus corona sebelumnya seperti SARS-CoV an MERS-CoV sebelumnya berhasil dihentikan tanpa vaksin.

    Hakim mengatakan, wabah virus corona sebelumnya seperti SARS-CoV tahun 2002-2003 dan MERS-CoV tahun 2012 juga berhasil dihentikan tanpa vaksin. Bahkan negara-negara yang sukses menahan laju peningkatan kasus COVID-19, seperti China sendiri, Korea Selatan, Selandia Baru, Taiwan, mereka pun bisa menekan peningkatan kasus dengan upaya-upaya pencegahan penularan yang dilaksanakan dengan baik dan disiplin. 

    “Saya kira pemerintah tetap perlu melakukan berbagai upaya pencegahan persebaran COVID-19 ini secara maksimal. Dan masyarakat harus disiplin melaksanakan upaya pencegahan penularan. Tidak boleh kendor sama sekali,” ucapnya.

    Menurutnya tindakan pencegahan seperti isolasi kasus, contact tracing dan karantina, penjarakan fisik, memakai masker dan cuci tangan, dan karantina komunitas (lockdown) sangat diperlukan.(dho)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close