-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kustini Sri Purnomo Diusung PDIP Maju Bupati Sleman

    18/07/20, 14:26 WIB Last Updated 2020-07-18T07:26:40Z
    Sleman - Kustini Sri Purnomo diusung oleh PDI Perjuangan untuk maju sebagai calon bupati dalam Pilkada Sleman 2020. Dirinya pun mengaku ketika memang terpilih nanti akan melanjutkan program yang telah dijalankan oleh suaminya yakni Sri Purnomo selama memimpin.

    Kustini mengatakan kepemimpinan Sri Purnomo selama sepuluh tahun terakhir di Sleman sudah bagus. “Ya memang beliau selama ini sudah bagus, kami tingkatkan agar berdaya saing tinggi untuk Sleman,” katanya usai teleconference dengan DPP PDI Perjuangan di Hotel Dafam Yogyakarta pada Jumat (17/7).

    Kustini mengatakan sudah mempunyai rencana program yakni Sleman cerdas. Nantinya diaplikasikan di setiap unsur, seperti pendidikan, ekonomi, hingga kesehatan. “Ekonomi cerdas dengan kemajuan teknologi. Dengan aplikasi memakai online,” katanya.

    Sementara, Ketua DPD PDI Perjuangan DIY, Nuryadi mengatakan rekomendasi dari tingkat DPP untuk Pilkada 2020 ini yakni Kustini Sri Purnomo sebagai calon bupati berpasangan dengan Danang Maharsa di Sleman. Kemudian Bambang Wisnu Handoyo dengan Benyamin Sudarmadi di Gunungkidul, serta Abdul Halim Muslih dan Joko Purnomo di Bantul.

    “Kami mengajukan calon dari kader kami sendiri, yaitu mas Joko dan Danang. Kemudian dari pengusaha pak Benyamin, dari birokrasi pak Bambang Wisnu. Kemudian bu Kustini Sri Purnomo adalah dari unsur perempuan dan aktivitas perempuan. Mereka punya pengalaman,” katanya.

    Nuryadi mengatakan pada Pilkada periode 2015 lalu memang partainya kalah. Sebab suara PDI Perjuangan saat itu tida bersatu. Ia pun mempunyai keyakinan strategi yang akan dijalankannya ini bisa berhasil.

    “Kami akan memenangkan di semua (tiga daerah) Pilkada dengan metode kami. Artinya bahwa kami ada sedikit cara, ini strategi. Kalau kami sampaikan strateginya, berarti bunuh diri,” katanya.
    Nuryadi mengatakan strategi atau metode pemenangan ini juga sudah dijalankan. Yakni saat kadernya Ganjar Pranowo menang dalam Pilkada Jawa Tengah melawan Bibit Waluyo yang saat itu incumbent.

    “Kedua, kami sudah uji di (Pilkada) Jakarta saat itu Jokowi melawan dengan Fauzi Wibowo yang pada waktu itu tidak ada yang percaya Pak Jokowi akan menang. Setelah itu kami uji metode ini untuk mendongkrak suara kursi DPRD Kota, Kabupaten, Provinsi dan Pusat di Jawa Tengah,” ucapnya.(dho)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close