-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Kisah Anak Buruh Catering, Jadi Lulusan Terbaik UNY

    26/02/22, 12:45 WIB Last Updated 2022-02-26T05:45:54Z


    Yogyakarta, Kabar Jogja - Rizki Oktavianto yang merupakan wisudawan terbaik periode Februari 2022 jenjang S1 dengan IPK 3,96. Rizki yang akrab dipanggil Iik kuliah di Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta dan mendapat beasiswa Bidikmisi.


    Iik merupakan anak dari seorang buruh perusahaan catering di Melikan Bantul bernama Jariyah. Perjuangan Iik untuk dapat mencapai prestasi gemilang ini juga tidak mudah.


    Ayahnya, Sumardiyono sudah meninggal sejak Iik berusia 6 tahun. Alhasil sejak kecil dia sudah terbiasa untuk bekerja keras dan berusaha berprestasi.


    “Ibu selalu berpesan bahwa suatu saat saya harus menjadi orang yang sukses, dan untuk sukses harus menempuh pendidikan yang setinggi tingginya dan mencari pengalaman sebanyak mungkin” kata Rizki Oktavianto.


    Perjuangan memang tidak mulus, kondisi ekonomi keluarga terkadang menghalangi. Namun Jariyah selalu menanamkan bahwa setiap ada niat pasti ada jalan.


    Doa Jariyah terkabul, sejak SD Iik sekolah dengan gratis berkat beasiswa dari Hoshizora Foundation dan beasiswa dari Qatar Charity sejak SD hingga SMA.


    Pria kelahiran Bantul 31 Oktober 1999 ini juga tidak mudah dalam menyelesaikan jenjang SMA-nya. Kondisi perekonomian yang sedang kurang baik saat Iik tamat SMP, membuatnya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di Kabupaten Gunungkidul dengan biaya oleh saudara dari almarhum ayah dan tinggal di rumah simbah, sedangkan Jariyah tetap tinggal di Bantul.


    Iik melanjutkan di SMAN 1 Wonosari dari tahun 2015 hingga 2018. Saudara almarhum ayahnya hanya mengcover biaya SPP sampai kelas XI, adapun untuk uang saku, beli buku, dan kuota internet serta SPP kelas XII Iik mendapatkan dari Ibu yang bekerja sebagai buruh di catering selama 3 tahun.


    Selama sekolah di SMAN 1 Wonosari, Iik pulang pergi ke sekolah naik sepeda menempuh jarak 1,25 km dengan medan yang naik turun. Di SMA, Iik berhasil menjadi siswa yang berprestasi.


    Ia menekuni bidang OSN Ekonomi Akuntansi dan setiap semester pasti mendapat 3 besar ranking paralel, hingga saat lulus mendapatkan predikat sebagai lulusan terbaik jurusan IPS. Semasa SMA, Iik mendapatkan lingkungan pertemanan dan lingkungan sekolah yang sangat supportif.


    Namun, di lingkungan keluarga tempat tinggalnya ia mengalami verbal bullying. Iik menjawabnya dengan raihan sejumlah prestasi selama duduk di bangku SMA.


    Namun tak ayal tekanan mental verbal bullying ini membuatnya nyaris drop out saat kelas XII, namun berkat dorongan gurunya Endah Harminingtyas, S.Pd yang selalu mendampingi dengan dukungan maksimal, Iik batal drop out bahkan dapat meraih beasiswa bidikmisi sebagai bekal studi lanjut.


    Iik diterima di UNY melalui jalur SNMPTN. Semasa kuliah Iik memanfaatkan waktu dengan baik untuk menyeimbangkan sisi akademik dan nonakademik.


    Di sisi akademik, Iik setiap semesternya selalu mendapatkan IP minimal 3,8. Di sisi nonakademik, Iik aktif di UKMF Penelitian KRISTAL FE UNY, sering mengikuti dan mendapatkan juara perlombaan karya tulis ilmiah, hingga pada tahun 2021 berhasil menjadi Mahasiswa Berprestasi Utama FE UNY.


    Karena sudah mendapatkan bidikmisi, yang mana itu merupakan uang subsidi dari rakyat maka ia bertekad untuk semangat kuliahnya dan berprestasi.


    Selama kuliah Iik selalu memperhatikan penjelasan dosen, aktif dalam diksusi kelas, dan ketika kuliah online selalu berusaha untuk aktif dan open camera.


    “Hal ini saya lakukan agar saya benar benar dapat ilmu yg berkah dan bermanfaat mulai dari hal-hal kecil yakni menghormati dosen yang sedang mengajar” katanya.


    Selain kuliah Iik juga memanfaatkan masa mahasiswa untuk mengembangkan diri dengan ikut lomba karya ilmiah, terhitung sudah 20 lebih kejuaraan yang didapat dan berhasil menjadi Mapres Utama FE UNY.


    Tentunya meraih kejuaraan karya tulis ilmiah sampai jadi mapres bukan hal yang mulus, banyak rintangan dan hambatan. “Saya berharap agar kedepannya bisa segera mewujudkan doa ibu saya yakni agar saya bisa lanjut S2 dengan beasiswa dan bisa menjadi dosen di masa yang akan datang” tutup Iik. (rls)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close