Bantul, Kabar Jogja – Desa Wukirsari, Imogiri berhasil meraih penghargaan The Best Tourism Village 2024 dari Organisasi Pariwisata Dunia di bawah Perserikatan Bangsa-bangsa (United Nation World Tourism Organization/UNWTO). Wukirsari masuk dalam 55 desa wisata terbaik dunia.
Pengumuman penghargaan disampaikan pada Kamis (14/11) di Cartagena de Indias, Colombia. Desa Wisata Jatiluwih, Tabanan, Bali juga menjadi wakil Indonesia yang menyabet penghargaan dalam ajang tersebut.
Sekretaris Daerah Pemkab Bantul, Agus Budiraharja, Jumat (15/11) menyatakan penghargaan ini merupakan pengakuan dunia internasional terhadap kualitas desa wisata di Bantul.
“Disana banyak warisan, dan wukirsari berhasil melestarikan warisan itu termasuk lingkungan yang berkelanjutan. Ada batik Giriloyo yang turun temurun dengan jumlah pembatik yang paling banyak, kemudian tatah sungging, keris, makam raja Imogiri dan banyak lagi pemandangan alam," jelas Agus.
Satu pengelola Kampung Batik Giriloyo Desa Wisata Wukirsari, Bahtiar menyebut ada 300 indikator yang harus dipenuhi berupa dokumen legal, aturan-aturan, dan bukti dukung lainnya yang dipersyaratkan.
“300 indikator berbahasa Inggris dan harus kita penuhi dengan dokumen pendukung, baik itu dokumen legal, aturan-aturan, foto video disertai dengan keterangan bagaimana menjelaskan narasi dari foto video tersebut, bahwa kami memang layak Best Tourism Village by UN Tourism di tahun ini," tuturnya.
Menanggapi raihan ini, Lurah Wukirsari, Susilo Hapsoro mengaku capaian ini sudah diperkirakan sebelumnya. Dirinya optimis sebab Desa Wisata Wukirsari memiliki dua warisan budaya tak benda dunia, yakni wayang dan batik.
"Jadi sejak awal kami optimis masuk dalam Desa Terbaik Dunia 2024. Karena kami tinggal tambahi kekurangan yang ada dan menyesuaikan aspek yang dipersyaratkan oleh UNWTO. Dan semua ini sudah kami penuhi," ungkap Susilo.
Sekretaris Jenderal Pariwisata PBB, Zurab Pololikashvili mengungkapkan jika pariwisata adalah alat penting untuk inklusi, memberdayakan masyarakat pedesaan untuk melindungi dan menghargai warisan budaya mereka yang kaya sambil mendorong pembangunan berkelanjutan.
Inisiatif Desa Wisata Terbaik tidak hanya mengakui pencapaian luar biasa dari desa-desa tersebut tetapi juga menyoroti kekuatan transformatif pariwisata.
"Dengan memanfaatkan aset unik mereka, komunitas-komunitas ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, mempromosikan tradisi lokal, dan meningkatkan kualitas hidup penduduknya. Kami merayakan desa-desa yang telah memanfaatkan pariwisata sebagai jalan menuju pemberdayaan dan kesejahteraan masyarakat, yang menunjukkan bahwa praktik berkelanjutan dapat membawa masa depan yang lebih cerah bagi semua,” katanya.
Sebelum masuk nominasi dan akhirnya masuk dalam daftar desa terbaik dunia, Desa Wisata Wukirsari telah menjadi juara Desa Wisata Maju versi Kemenparekraf pada 2023.
Desa Wisata Wukirsari berhasil mengalahkan desa-desa terkenal dari berbagai negara di dunia. Dalam ajang penghargaan ini, penilaian untuk desa terbaik didasarkan pada sumber daya alam dan budaya, serta tindakan dan komitmen yang inovatif dan transformatif terhadap pengembangan pariwisata yang sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). (Tio)