Yogyakarta, Kabar Jogja – Sebanyak 70 warga binaan pemasyarakatan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Yogyakarta menyelenggarakan Pelatihan Manasik Haji Jumat (14/6) pagi.
Menurut Kepala Lapas Yogyakarta, Soleh Joko Sutopo, kegiatan ini bertujuan memenuhi hak pembinaan dan meningkatkan pemahaman agama para warga binaan dan sesuai UU nomor 22/2022.
Kegiatan ini digelar bersama Kementerian Agama Kota Kota Yogyakarta dan Baznas DIY.
“Tujuannya yaitu untuk pemenuhan hak menjalankan ibadah sesuai agama yang dianut, kegiatan pagi ini implementasi sekaligus pelatihan mengenai ibadah haji untuk memotivasi warga binaan agar tidak putus harapan. jika Allah berkehendak mantan narapidana pun dapat menunaikan haji suatu saat," terangnya.
Penyuluh Agama Islam Fungsional dari Kemenag Kota Yogyakarta yang juga merupakan pembimbing kegiatan, Abdul Halim, menyambut baik atas upaya Lapas Yogyakarta dalam menyelenggarakan kegiatan pembinaan keagamaan.
Kementerian Agama menurutnya sangat mendukung dan siap untuk membantu memberikan pengetahuan pemahaman bagi warga binaan.
“mudah-mudahan bermanfaat dan nanti siapa pun kita, diberi Allah kesempatan melaksanakan ibadah haji ke baitullah dan ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW," ujar Halim.
Pada kegiatan telah disiapkan miniatur ka'bah lengkap dengan Maqam Ibrahim, replika lokasi Padang Arafah, Muzdalifah, Mina, Shofa dan Marwa. Para peserta pelatihan juga terlihat mengenakan pakaian ihram.
Rangkaian pelatihan dimulai dengan shalat 2 rakaat, lalu peserta bersama-sama Wukuf di Arafah, Mabit di Muzdalifah, lalu menuju Mina sambil mempersiapkan batu kecil yang diganti dengan biji jagung untuk melempar jumrah.
Proses lempar jumrah pada tiang yang dinamai 'Ula, Wustha dan Aqabah, sementara masing-masing peserta melempar 7 biji. Setelah prosesi lempar jumrah, peserta diarahkan mengelilingi miniatur ka'bah atau tawaf sebanyak 7 kali sambil membaca doa keselamatan dunia akhirat.
Para peserta yang keseluruhannya warga binaan tampak antusias. Selesai tawaf peserta melaksanakan shalat 2 rakaat di Maqam Ibrahim dan setelah itu membaca doa untuk minum air putih yang diibaratkan air zam-zam.
Mendekati akhir pelatihan, peserta diarahkan melaksanakan Sa'i atau lari kecil dari Shafa ke Marwa, diakhiri dengan tahalul atau mencukur rambut sebagai tanda diakhirinya pelatihan manasik haji. (Tio)