Yogyakarta, Kabar Jogja – Seksi Bahasa Sastra Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Yogyakarta memastikan menggelar pelatihan Pawiyatan Panatacara mulai April sampai Agustus nanti.
Dijadwalkan akan ada 16 kali pertemuan pelatihan yang dipusatkan di lantai 2 sayap utara Taman Budaya Embung Giwangan.
“Pelatihan akan dilaksanakan setiap Rabu malam. Ini merupakan salah satu wujud nyata dari upaya pemerintah dalam menjaga, melestarikan, dan mengembangkan kebudayaan lokal, khususnya dalam bidang bahasa dan sastra Jawa,’ kata Kepala Disbud Kota Yogyakarta, Yetti Martanti dilansir Sabtu (27/4).
Kegiatan diharapkan menjadi ruang bagi masyarakat untuk lebih memahami dan mengapresiasi seni panatacara serta memperkaya khasanah budaya Indonesia.
Gelaran Pawiyatan Panatacara tahun ini menyediakan kesempatan bagi 20 orang warga Kota Yogyakarta. Para peserta terseleksi dari ratusan pendaftar dan sudah memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu warga ber-KTP Kota Yogyakarta, usia maksimal 45 tahun (pria dan wanita), dan berkomitmen mengikuti program hingga selesai.
“Sebagian peserta memiliki latar belakang praktisi panatacara/pambagyaharja pemula yang sudah terbiasa ngemsi di wilayah kampungnya,” lanjutnya.
Pelatihan panatacara professional nanti akan dilatih oleh panatacara professional seperti Faizal Noor Singgih dari Paguyuban Panatacara DIY dan Tri Handoko Putro dari Paguyuban Panatacara Yogyakarta cabang Kota Yogyakarta.
Selama 16 kali pertemuan ke depan, peserta akan dibekali materi seputar sangune panatacara, dhasar panatacara, busana, panatacara umum lan pambagyaharja, bab lamaran, bab manten, boyong manten, lelayu/sripah. Pawiyatan tidak hanya diselenggarakan dengan metode ceramah saja, namun juga praktik. Harapannya, peserta dapat mengambil manfaat sebanyak mungkin dari program ini untuk kemudian diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Yetti Martanti menyampaikan selain memberikan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan berbahasa Jawa, menjadi seorang panatacara atau MC juga memiliki nilai penting dalam konteks sosial kemasyarakatan.
Kemampuan berbicara di depan umum, mengatur acara dengan baik, serta membangun interaksi yang positif dengan beragam orang adalah keterampilan yang sangat berharga dalam berbagai bidang profesi dan juga kehidupan sehari-hari.
“Menjadi seorang panatacara juga dapat membuka peluang kerja yang luas, baik sebagai MC acara formal maupun informal, sehingga memberikan kontribusi yang nyata bagi kemajuan karier dan penghidupan,” pungkas Yetti. (Tio)