-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Bantul-Malang, Terus Promosikan Ekonomi Kreatif Sebagai Daya Tarik Wisata

    01/03/24, 17:15 WIB Last Updated 2024-03-01T10:15:13Z

    Bantul, Kabar Jogja - Pemkab Bantul dan Pemkot Malang sepakat saling mereplikasi berbagai program publikasi yang bertujuan mempromosikan bidang-bidang ekonomi kreatif sebagai daya tarik wisata.


    Hal ini tergambar dalam diskusi 'Strategi Komunikasi Publik dan Model Kemitraan antara Pemerintah Kota Malang dengan Media Massa' pada Jumat (1/3) di Kota Malang.


    Bersama Assiten Adminitrasi Umum Pemkab Bantul Pulung Haryadi, Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Bantul Bobot Ariffin Aidin, hadir Kepala Bidang Komunikasi dan Informasi Publik Pemkot Malang Ismintarti sebagai narasumber.


    Menurut Pulung, Diskominfo Bantul dalam mempromosikan berbagai potensi industri kreatif yaitu kerajinan telah menyediakan ruang publikasi bernama 'Dinamika Pembangunan' sebulan sekali.


    "Dalam pengerjaan ruang publikasi, kami mengandeng rekan-rekan media dalam peliputannya agar informasi tersebar lebih luas. Tak hanya di ruang-ruang berita yang dikelola Pemkab Bantul," jelas Pulung.


    Langka promosi ini dilakukan sebagai dukungan pada agenda membawa Bantul masuk dalam jejaring kota kreatif UNESCO. Ketika nanti berhasil menjadi jejaring kota kreatif UNESCO, Pemkab Bantul optimis craftmanship Indonesia akan memimpin pasar dunia.


    Tahun lalu, Bantul sendiri telah ditetapkan sebagai Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia pada sektor Kriya oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) 


    Bantul memiliki sejumlah potensi ekonomi kreatif yang layak dibawa dalam jejaring kota kreatif UNESCO. Potensi tersebut antara lain kriya, fashion, maupun seni pertunjukan. Sumber produk kerajinan di DIY bahkan 70 persen berasal dari Bantul.


    "Jadi kita memberi ruang kepada perajin kriya recycle, kriya tradisi, dan kriya kontemporer karena memberikan dampak ekonomi yang signifikan," lanjutnya.


    Tak hanya itu, pusat-pusat kerajinan yang tersebar di seluruh desa Bantul saat ini telah menjelma menjadi obyek wisata dan menjadi daya tarik unik saat puncak musim liburan.


    Dalam paparannya, mewakili Pemkot Malang, Ismintarti menyebut pihaknya juga memiliki program seperti Bantul yang bertujuan sama bernama 'UMKM Of The Week'.


    "Program ini kita luncurkan pertama kali pada 2020. Saat itu kita fokus memperkenalkan berbagai kuliner legenda dan jadul seminggu sekali. Ini kita lakukan karena ingin menjadikan kuliner legendaris tersebut sebagai destinasi wisata kuliner," terangnya.


    Malang sendiri selama ini menjadi destinasi wisata bagi wisatawan Jawa Timur karena keberadaan berbagai wahana wisata kreatif yang berbeda dengan daerah lain. Tanpa memiliki modal alam untuk menarik wisatawan, Kota Malang menjadikan kuliner legendaris dan berbagai bangunan cagar budaya sebagai obyek wisata unggulan.


    Namun Ismintarti menyadari, liputan terkait kuliner legendaris pada satu saat akan habis. Karenanya tim kreatif peliputan pun memperluas ruang publikasi untuk kuliner khas, kekinian dan berbagai produk kerajinan buatan arek-arek Malang.


    "Kami belum memiliki indikator pengukuran hasil dari program ini. Tapi dari berbagai testimoni yang masuk, perajin dan pemilik kuliner mengaku ada peningkatan pesanan setelah peliputan," jelasnya.


    Sebagai catatan, Ismintarti menyebut timnya tidak hanya datang meliput kemudian pulang. Namun juga membeli produk yang diliput sebagai upaya membantu memperkenalkan produk. (Tio)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close