-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Ancaman Bencana Hidrometeorologi, Relawan Bencana DIY Diminta Siaga di Hari Pencoblosan

    06/02/24, 16:47 WIB Last Updated 2024-02-06T09:47:41Z


    Yogyakarta, Kabar Jogja – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Daerah Istimewa Yogyakarta meminta anggota Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) dan Jaga Warga bersiaga saat hari pemungutan suara, 14 Februari minggu depan.

    Hal ini mengingat pelaksanaan pemungutan dan perhitungan suara, masih dalam musim hujan yang memiliki potensi kebencanaan hidrometeorologi seperti cuaca ekstrim, angin kencang, banjir, dan tanah longsor.

    “Selain itu juga terdapat ancaman letusan Gunung Merapi, yang saat ini tengah berstatus Level III atau Siaga,” terang Kepala Pelaksana BPBD DIY, Noviar Rahmad, Selasa (6/2) di kantornya.

    Sebagai antisipasi dan mitigasi pada 14 Februari, BPBD menyiaga FPRB yang sudah ada di setiap desa atau sejumlah 332 Desa Tangguh Bencana. Kemudian Kelompok Jaga Warga yang tersebar di 3.455 pedukuhan dengan jumlah personel 62.062 orang dan Satlinmas dengan 27.524 personel juga disiagakan.

    Noviar menyatakan proses pembekalan anggota FPRD, Kelompok Jaga Warga, dan Satlinmas menghadapi serta mengantisipasi bencana saat selama Pemilu 2024 sudah dilakukan pihaknya sejak 2023.

    “Kami juga merekomendasikan beberapa hal penting terkait pelaksanaan pemilu kepada KPU se-DIY. Pertama KPPS dan Panwas terus meningkatkan koordinasi dengan seluruh relawan siaga bencana pada saat serta pasca pemungutan suara,” jelanya.

    Kemudian KPU diminta mengantisipasi jika terjadi hujan yang menyebabkan banjir dengan menyediakan plastik untuk melindungi kotak dan surat suara. BPBD Juga meminta KPU untuk mengeluarkan ketentuan penundaan pemungutan suara apabila terjadi bencana di suatu daerah.

    “Harapan kami TPS didirikan di lokasi yang aman dan resiko bencana,” katanya.

    Noviar menyebutkan usai ancaman Badai Anggrek menurun, hasil komunikasi dengan BMKG diprediksi hingga akhir April nanti DIY masih terancam kedatangan Badai 99S yang diperkirakan menimbulkan hujan lebat.

    Selama 2023, BPBD DIY mencatat terjadi sebanyak 1.418 kejadian yang terbagi di Gunungkidul sebanyak 389 kejadian, Bantul (385), Kulonprogo (263), Sleman (259) dan Kota Yogyakarta (122).

    Dari data itu jumlah kejadian alam terbanyak yaitu kebakaran dengan jumlah 547 kasus, tanah longsor (438), kebakaran hutan dan lahan (250) kemudian disusul cuaca ekstrim (149) dan banjir (14). (Tio)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close