Bantul, Kabar Jogja - Dalam kunjungan kerjanya di Bantul, Menteri Pertanian Amran Sulaiman memastikan transformasi pertanian Indonesia dari tradisional menuju pertanian modern.
Pertanian modern disebut bakal menarik kaum millenial menjadi petani.
"Gagasan besarnya adalah tranformasi dunia pertanian tradisional ke modern. Ini agar kita bisa bersaing dengan negara lain melalui transformasi pertanian," Mentan Amran, Rabu (24/1).
Usai panen bersama, Mentan Amran kemudian bertemu dengan 25 ribu petani dan petugas penyuluh lapangan (PPL) di Stadion Sultan Agung dalam acara penyuluhan 'Menduking Peningkatan Produksi Padi dan Jagung Nasional'.
Disebut Mentan Amran, modernisasi pertanian dengan penggunaan teknologi memangkas biaya produksi hingga 60 persen dan menjadi keuntungan pasca panen bertambah 20-30 persen.
Ia menegaskan paradigma sektor pertanian harus diubah dari pertanian tradisional menjadi pertanian modern dengan tetap memberi prioritas tinggi bagi kesejahteraan petani.
"Perubahan paradigma ini untuk menarik generasi millenial untuk masuk ke dunia pertanian. Kalau pertanian tida menguntungkan, maka tidak ada daya tariknya," ucapnya.
Keberhasilan modernisasi ini menurut Mentan Amran adalah semakin sedikitnya tenaga kerja manusia yang digunakan. Jika manual, dibutuhkan 20 orang untuk menaman di lahan satu hektar.
Waktu penanaman yang tidak bersamaan juga membuat hasil panen hilang 20 persen. Berbeda jika menggunakan alat, waktu penanaman yang sama lebih menguntungkan.
"Lewat modernisasi pertanian ini, kita menargetkan swasembada pangan seperti 2017,2019 da 2020 dalam tiga tahun kedepan," jelasnya.
Tapi penting baginya menuju swasembada pangan, kelancaran pupuk maupun benih komoditas adalan harus dipermudah bagi petani.
Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menambahkan di Bantul dengan luas baku sawah 14.945 hektar mampu panen padi 22.924 hektar setahun dengan produktivitas 5,4 ton perhektar.
Bahkan, lanjutnya beberapa kelompok tani sudah mampu melalukan tanam padi dengan pola IP400.
“Gerakan tanam ini perlu terus dilakukan, apalagi saat ini sudah memasuki musim hujan, sehingga ini harus dimanfaatkan dengan maksimal agar hasil pertaniannya juga maksimal, ini harus dijalankan secara bersama, karena harapan kami tidak hanya meningkatnya produktivitas tapi juga kesejahteraan petani” tutupnya. (Tio)