Yogyakarta, Kabar Jogja – Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta Fathul Wahid memastikan seluruh informasi mengenai keberadaan dan kondisi dosenya yang hilang, Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP), hanya diketahui Kementerian Luar Negeri dan keluarga.
“Informasi mengenai kondisi dan keberadaan Rafie hanya diketahui Kemenlu dan keluarga. Kalau kami yang harus disampaikan, harus ijin ke keluarga. Tapi mohon izin jangan ke rumah keluarga,” ucap Rektor UII Yogyakarta Fathul Wahid, Senin (27/2/2023).
Sejak dikabarkan menghilang pada 13 Februari saat menempuh perjalanan dari Oslo ke Jakarta, saat transit di Istanbul. Fathul mengatakan sampai saat ini pihaknya sama sekali tidak menerima ada informasi spesifik tentang sakit apa, termasuk dirawat dimana, mondok atau rawat jalan.
“Tidak ada informasi spesifik. Alasan berupa kesehatan, telah didiagnosa di RS, ada masalah kesehatan dan harus berobat,” terangnya.
Fathul hanya menyampaikan jika Rafie terlihat sehat saat berada di Oslo dan memastikan timnya tidak sedang dalam keadaan sakit menempuh perjalanan kurang lebih 17 jam dari Indonesia menuju Norwegia.
“Terakhir ketemu di Oslo, mas Rafie masih ketawa-tawa sama saya, tidak ada sakit. Tidak mungkin kalau sakit bisa sampai di sana,” jelas Fathul.
Dalam email terakhir yang dibalas oleh Rafie ke UII beberapa waktu lalu, Rafie menyebut dirinya akan menyampaikan informasi lebih lanjut.
“Kami harus menunggu kabar. Saat ini, kami sudah melakukan mitigasi, termasuk mengalihkan tanggung jawab dia sebagai wakil dekan (wadek) UII, bimbingannya kita alihkan. Pastinya, mahasiswa kita selamatkan dulu,” tegasnya.
Saat ini menurut Fathul pihaknya tengah membentuk tim internal untuk menganalisa fakta di lapangan sebagai dasar menjatuhkan sanksi disipliner kepada Rafie.
Terkait dengan berbagi isu negatif terkait kepergian AMRP tanpa pamit? Fathul berpegang teguh dari rilis yang dikirimkan Kemenlu yaitu terkait alasan kesehatan. (Tio)