-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Penuhi Rekomendasi UGM, Pembagunan Jalan Ambles di Bantul Mulai Tahun Depan

    16/02/23, 14:56 WIB Last Updated 2023-02-16T07:56:03Z

    Bantul, Kabar Jogja - Pemkab Bantul akhirnya memutuskan menjalankan rekomendasi tim ahli geologi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) terkait pembangunan jalan Srikemenut, Desa Sriharjo, Imogiri yang ambles akhir tahun lalu.


    Perbaikan jalan secara menyeluruh akan dimulai tahun depan setelah dilakukan berbagai tahap pembangunan kontruksi penguat badan jalan.


    Keputusan ini disampaikan Bupati Abdul Halim Muslih setelah bersama Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPKP) mendapatkan penjelasan dari tim kajian UGM.


    "Kita melibatkan tim pengkaji UGM untuk mengetahui penyebab amblesnya jalan di Desa Wisata Srikemenut pada 28 Desember kemarin," kata Halim, Kamis (16/2).


    Tim merekomendasikan sebelum dimulainya pembangunan badan jalan, seharusnya pemasangan pondasi harus dibangun ebih kuat, kemudian ada penggantian tanah, serta pemasangan bronjong. 


    Berbagai tahapan konstruksi itu menurutnya perlu anggaran yang cukup besar. Sehingga diputuskan untuk perbaikan total akan dimulai 2024. DPUPKP Bantul diminta membuat Detail Engineering Design (DED) terlebih dahulu.


    Dalam paparannya, salah anggota tim kajian I Gede Indrawan menyebut penyebab jalan Srikemenut ambles karena kondisi tanah di lokasi longsoran merupakan jenis tanah lanau berplastisitas tinggi. Sehingga memiliki pori-pori tanah yang kadar airnya cukup banyak.


    Tingginya kadar air tersebut, disebabkan di penjenuhan air hujan yang telah berlangsung cukup lama sebelum adanya kejadian longsor.


    Dampak dari kondisi alam tersebut membuat kadar air dalam tanah yang tinggi dan mengakibatkan tanah bersifat yang sangat lunak dan sangat mudah bergerak.


    "Ini mengakibatkan konstruksi turap beton pra-cetak (konstruksi penahan jalan) tidak dapat menahan gerakan tanah yang terjadi," katanya.


    Ketua tim kajian UGM Ali Awaludin menyatakan guna  menjamin konstruksi jalan yang stabil. Diperlukan pertimbangan dari berbagai aspek. Seperti aspek geomorfologi sungai, geologi, air tanah, curah hujan, kegempaan, tektonik, dan tata guna lahan.


    "Kami menyarankan pengerjaan stabilisasi tebing sungai dengan cara membangun dinding penahan pondasi dalam. Kemudian dilanjutkan dengan pembangunan konstruksi bronjong untuk melindungi tebing dari gerusan aliran sungai," jelasnya.


    Serta yang tidak kalah penting adalah penggantian tanah untuk meminimalisir deformasi badan jalan. (Tio)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close