-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Antisipasi KDRT Meningkat, Bantul Hadirkan PUSPAGA

    27/01/23, 13:44 WIB Last Updated 2023-01-27T06:44:32Z

    Bantul, Kabar Jogja – Dibandingkan tahun sebelumnya, pada 2022 angka kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang menimpa perempuan dan anak-anak meningkat di Bantul. Pada 2021 tercatat terjadi 220 kasus KDRT dan tahun kemarin meningkat 232 kasus.


    Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Bantul Ninik Istitarini menjelaskan laporan kekerasan KDRT yang diterima pihaknya mayoritas adalah kekerasan bentuk fisik serta psikis.


    “Rincian dari total kasus yang masuk, pada 2021 kami menerima laporan 94 kasus KDRT kemudian ada 126 kekerasan pada anak. Lalu di 2022, terdapat 78 kasus KDRT dan 144 kasus kekerasan pada anak,”  jelasnya Jumat (27/1).


    Ninik menyatakan banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya KDRT maupun kekerasan pada anak. Ia memaparkan faktor tersebut bisa berasal dari ekonomi, ketidakharmonisan keluarga akibat kehadiran orang ketiga, hingga kurangnya perencanaan jumlah anak.


    Sebagai antisipasi semakin meningkatnya kasus KDRT dan kekerasan anak, DP3AKB Bantul hari ini meluncurkan fasilitas yang disebut Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA).


    “PUSPAGA merupakan unit layanan keluarga yang mengedukasi agar orang tua mampu melaksanakan tanggung jawab dan kewajibannya kepada anak maupun keluarga,” terangnya.


    Dalam khasanah umum kewajiban dan tanggung jawab orang tua mulai dari mengasuh, mendidik, melindungi, menumbuhkan kembangkan minat bakat anak, mencegah perkawinan usia anak, dan membangun nilai-nilai budi pekerti.


    Di fasilitas PUSPAGA yang berada di belakang Unit Pelayanan Terpadu Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) tersedia layanan satu pintu keluarga holistik integratif berbasis hak anak.


    Juga tersedia tempat pembelajaran keluarga, layanan informasi, konsultasi dan konseling bagi anak dan orang tua atau orang dalam menghadapi permasalahan keluarga serta anak.


    ‘PUSPAGA juga menyediakan tempat penghubung rujukan sebagai solusi bagi permasalahan anak dan keluarga. Kami juga berupaya meningkatkan kemampuan keluarga dalam mengasuh dan melindungi anak,” jelasnya.


    Keberadaan fasilitas ini menurut Ninik sesuai dengan program Bantul Ramah Anak dan Perempuan yang dimana salah satunya adalah mewujudkan keluarga yang berkesetaraan gender dan sesuai hak anak.


    Bupati Abdul Halim Muslih menyatakan saat ini permasalahan KDRT maupun kekerasan pada anak di Bantul masih ada dan banyak faktor penyebabnya.


    “Keberadaan PUSPAGA ini adalah satu wujud sinergitas kerjasama antara pemerintah kabupaten dalam pemenuhan hak anak, peningkatan kualitas keluarga, dan percepatan kabupaten layak anak. Pendek katanya, Bantul serius mewujudkan kabupaten ramah perempuan, layak anak, dan ketahanan keluarga,” tutupnya. (Tio)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close