-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    UWM Pamerkan Karya Seniman Patung Sentot Widodo

    05/08/22, 16:30 WIB Last Updated 2022-08-05T09:30:56Z


    Yogyakarta, Kabar Jogja – Universitas Widya Mataram (UWM) Yogyakarta resmi menghadirkan pameran karya drawing-painting dari seniman patung Sentot Widodo di edisi ke-23 pameran tunggal Solo Artworks Exhibition (SAE) edisi kedua periode kedua.


    Digelar sejak 1 Agustus lalu di UWMY, Wakil Rektor III Puji Qomariyah mengatakan karya-karya Sentot ini merupakan hasil pemikiran yang dipadukan dengan citarasa dan pengalaman estetik seniman serta dimanifestasikan ke dalam media ekspresi, dengan kemampuan teknik yang ada padanya.


    “Hubungan seni dengan kehidupan sosial merupakan masalah yang selalu muncul dalam setiap kreasi seni. Bagaimana seniman menciptakan karyanya, dan karya seni menjadi instrumen transformasi sosial, kritik sosial atau media penyadaran sosial,” jelasnya dalam rilis yang diterima Jumat (5/8).


    Karenanya bisa dikatakan sebuah karya seni lahir sebagai manifestasi dari konteks sosial-budaya seorang seniman. Ini juga tampak dalam karya-karya Sentot yang sejak awal karirnya di awal 2000-an didominasi gaya dan teknik melukis realistic.


    Puji mengapresiasi karya Sentot yang terlihat nyata menggambarkan perjuangan seseorang bertarung, bertahan hidup dan menghidupi keluarga dengan usahanya.


    “Perjuangan orang miskin dengan masalah sosial yang menerpanya, ,masalah pengangguran, persoalan sosial seperti ekonomi yang selalu melilit bahkan mencekik hidup kehidupannya kerap menjadi pembacaan Sentot dalam karyanya,” lanjut Puji yang merupakan guru besar sosiologi.


    Ini seperti yang diperlihatkan dalam karya berjudul ‘Tarung dan Taruh’. Dimana konsep pertaruhan dan pertarungan digambarkan dengan mensintesiskan beberapa tanda diantaranya: potret para pesohor di seni rupa dan tokoh, potret orang tua, tube cat minyak, dan sejumlah objek berupa benda dan binatang.


    “Kehadiran objek-objek tersebut digunakan Sentot sebagai penjembatan konsep pertaruhan dan pertarungan untuk menghilangkan kesan berhadap-hadapan satu sama lainnya,” terang Puji. (Tio)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close