-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Pengembangan Kawasan Industri Teluk Bintuni, Bupati Dukung Masyarakat Adat

    05/10/21, 12:44 WIB Last Updated 2021-10-05T05:44:07Z


    Kabar Jogja - Kabupaten Teluk Bintuni memiliki potensi yang terus dikembangkan pemerintah daerah setempat. Sebagai salah satu kawasan Industri, Teluk Bintuni terus melengkapi berbagai infrastruktur termasuk membangun pabrik pupuk berskala Nasional. 


    Bupati Teluk Bintuni, Ir. Petrus Kasihiw, MT menyatakan bahwa Teluk Bintuni sebagai kawasan industri telah diatur dengan berbagai peraturan yang mengikat. 


    Begitu juga halnya terkait pembangunan Pabrik Pupuk, Bupati Teluk Bintuni yang sudah dirancang dengan dukungan masyarakat lokal, termasuk tujuh masyarakat adat atau suku di Teluk Bintuni. 


    Diharapkan, pembangunan pabrik pupuk segera terlaksana sehingga nantinya akan menjadi salah satu penyumbang pendapatan negara. 


    Investasi untuk pembangunan infrastruktur kawasan industri teluk bintuni 2,64 Trilyun. Sedangkan estimasi pabrik pupuk berkisar 30 Trilyun ditambah dengan pabrik turunannya mencapai 300 trilyun. 


    Tak hanya itu, Kawasan teluk Bintuni juga menyiapkan Tangguh train 3 Bp Berau Ltd berkisar 8,5 Milyar Dollar dengan kurs 14.000, berkisar 120 trilyun rupiah dengan produksi LNG sekitar 10,5 TCF, sedangan Rencana  Pengembangan Blok Kasuri AKM (asap kido dan merah) oleh Genting Oil berkisar 20an Trilyun, dengan produksi 1,68 TCF.. 


    Namun, baru baru ini pernyataan Menteri Investasi/Kepala BPKM-RI, Bahlil Lahadila menuai kontroversi tersendiri. Bupati Teluk Bintuni, Ir Petrus Kasihiw, MT sangat menyayangkan pernyataan dari Menteri Investasi/Kepala BPKM-RI, Bahlil Lahadila, mengenai tapal batas Teluk Bintuni dan Fakfak, saat memberikan sambutan di Kabupaten Fakfak, pada hari Senin (27/09/21). 


    “Saya akan komplain dia (Menteri Bahlil – red), dia itu arogan, sombong. Dia bilang pabrik pupuk saja dia bisa kasih pindah ke Fakfak, apalagi tapal batas. Dia bicara ini tidak tahu potensi konflik di perbatasan yang bisa terjadi. Ini seorang menteri lho. Pernyataan itu bisa menimbulkan konflik. Tidak pantas seorang menteri bicara seperti itu. Tidak menghargai sama sekali masyarakat,” ungkap Petrus dalam keterangam pers pada Senin, (04/10/21). 


    Petrus menyesalkan pernyataan Menteri Bahlil yang dapat menimbulkan pusaran Konflik di teluk Bintuni. Menurutnya, pernyataan Menteri Bahlil yang mengungkap bahwa akan memindahkan pabrik pupuk dan tapal batas Kabupaten Teluk Bintuni – Fakfak sebagai pernyataan yang tidak pada tempatnya, arogan, dan sangat tidak mengindahkan kaidah dan etika sebagai seorang pejabat negara. 


    Petrus bahkan menegaskan jika Bahlil hendak memindahkan pabrik pupuk keluar dari Teluk Bintuni ke Kabupaten Fakfak, maka, sesuai dengan permintaan masyarakat Tujuh Suku Bintuni, pabrik tersebut tidak boleh meminta gas dari Teluk Bintuni. 


    “Kami sudah katakan, silahkan pabriknya pindah, tapi gasnya tidak dari Bintuni. Gas silahkan ambil dari luar. Saya setuju dengan pernyataan masyarakat adat. Dari tujuh suku. Tidak pantas sama sekali, dia harus menghargai,” tegas Petrus. 


    “Kami akan menghadirkan gubernur, ketua MRP di Onar sebagai kawasan industri. Ini semua sudah diikat dengan berbagai Perpres maupun peraturan perundangan lainnya. Itu semua sudah disepakati. Kalau bicara mengenai masalah tanah, kita bisa bicara baik-baik. Bukan seperti itu lalu bicara kasih pindah kasih pindah pabrik. Jangan buat kacau progress yang kita sedang buat,” pungkas Petrus. (rls)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close