-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Keluarga Rinaldi, Korban Mutilasi di Kalibata Masih Menunggu Kabar Kedatangan Jenazah

    18/09/20, 14:29 WIB Last Updated 2020-09-18T07:29:48Z


    Sleman, Kabar Jogja - Jenazah korban mutilasi, Rinaldi Harley Wismanu (32) rencananya dimakamkan paling lambat Sabtu (19/9) di Taman Pemakaman Umum (TPU) daerah asalnya di Nologaten, Caturtunggal, Depok, Sleman. Pihak keluarga duka masih menunggu informasi terbaru kedatangan jenazah dari Jakarta.


    Salah seorang tokoh masyarakat setempat, Purwoko mengatakan, saat ini pihak keluarga duka masih terus koordinasi untuk memulangkan jenazah. “Saat ini masih koordinasi kedatangan jenazahnya. Mungkin diberangkatkan hari ini dari Jakarta. Menunggu dari Jakarta tes DNA keluarnya kapan,” katanya, Jumat (18/9).

    Purwoko mengatakan, setelah jenazah tiba nantinya tidak akan disalatkan di rumah duka. Karena kondisinya yang tidak memungkinkan. “Untuk bisa menjaga protokol kesehatan, kami tidak mau menimbulkan masalah baru,” kata dia.

    Rumah duka memang berada di kawasan pemukiman padat. Untuk jalan menuju ke kediaman, terbilang cukup sempit dan dikhawatirkan tidak bisa menjaga phisycal distancing. Sehingga salat jenazah nantinya dilakukan di lapangan yang tak jauh dari rumah duka. “Kami sudah siapkan tenda di lapangan, sebagai tempat untuk salat jenazah,” kata Purwoko.

    Purwoko berkata, Rinaldi besar di daerah Nologaten. Selama hidupnya pun aktif berkegiatan sosial di masyarakat. “Orangnya baik, pintar, bagus di lingkungan. Cuma mungkin karena kesibukan kuliah jadi sempat tidak aktif di masyarakat,” ucapnya.

    Rinaldi menjadi korban pembunuhan oleh pasangan kekasih berinisial DAF (26) dan LAS (27). Mayatnya ditemukan di lantai 16 Tower Ebony Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Rabu (16/9) malam. Kondisi mayatnya sudah tidak utuh karena dimutilasi oleh pelakunya. Belakangan diketahui motif pelaku membunuh Rinaldi karena ingin menguasai hartanya.

    Kasus ini bermula saat LAS berkenalan dengan korban melalui aplikasi Tinder. Disinyalir korban memiliki banyak harta, LAS dan kekasihnya merencanakan aksi kejahatannya.

    Modusnya, pelaku setelah berkenalan kemudian tahu korban punya finansial yang dianggap lebih dan dianggap orang berada. LAS pun mengajak korban bertemu dan menginap di sebuah apartemen di Jakarta Pusat selama lima hari. Disitulah kedua tersangka melakukan aksi pembunuhan.

    Kedua pelaku setelah itu menggondol uang korban sebanyak Rp97 juta rupiah. Cara pengambilan uang korban pun dengan cara menarik di ATM korban karena pelaku sudah mengetahui pin korban. Uang tersebut digunakan untuk membeli barang antara lain emas, motor hingga mengontrak rumah di kawasan Depok.(dho)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close