-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Pulihkan Ekonomi Jogja, Sektor Wisata Perlu Didongkrak

    18/07/20, 14:30 WIB Last Updated 2020-07-18T07:30:15Z


    Yogyakarta, Kabar Jogja – Ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta melakukan restukturisasi kredit sejak April lalu ke Perbankan. Untuk membantu mereka agar segera pulih dari dampak pandemi Covid-19, diperlukan dukungan dari pemerintah supaya jumlah kunjungan wisatawan meningkat.

    Pimpinan Divisi Perkreditan Bank Pembangunan Daerah (DPD) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Nur Iswantoro mengatakan ada sekitar 200 sampai 300 PKL di kawasan Malioboro yang telah mengajukan pinjaman. Rata-rata kisaran Rp200 hingga 300 juta dengan restrukturisasi yang diajukan selama enam bulan.

    “Restrukturisasi yang diajukan untuk penundayaan pembayaran angsuran kemudian penurunan bunga. Itu yang mereka lakukan. Jangka waktu restrukturisasi yang diajukan rata-rata sekitar enam bulan. Padahal pemerintah memberikan tenggang waktu sampai dengan 31 Maret 2021,” katanya di sela diskusi bertema Membangun Ketahanan Ekonomi Daerah di Masa Pendemi di Kafe Taru Martani Kota Yogyakarta pada Sabtu (18/7).

    Nur mengatakan dampak terhadap perbankan yakni cash inflow (pergerakan uang masuk) tidak masuk. Sehingga harus pandai-pandai mengendalikan likuiditas.  

    “Tapi Alhamdulillah BPD sangat dipercaya masyarakat. Dana pihak ketiga kami tetap tidak ada masalah. Karena memang kondisi sepeti ini, masyarakat yang ingin investasi dan sebagainya masih menunggu (normal kembali) untuk investasi kembali. Sehingga dana pihak ketiga kami masih Rp11 triliun,” katanya.

    Nur mengungkapkan diharapkannya kondisi akan kembali normal setelah masa restrukturisasi habis. Para PKL di Malioboro sudah mulai mendapatkan pemasukan dari para wisatawan. “Sehingga, sehingga kami dari perbankan nanti di September bisa normal kembali,” katanya.

    Nur mengatakan suport dari pemerintah diperlukan supaya wisatawan kembali lagi berkunjung ke Malioboro. Sehingga membuat daya beli bisa tumbuh. “Kalau Ngarso Dalem (Gubernur DIY) kan intinya sekarang wisatawan sudah bisa masuk ke Yogyakarta. Tinggal bagaimana masing-masing mengelola dirinya agar terhindar dari Covid-19. Jadi sudah sangat mendukung,” ucapnya.

    Nur menyebut para PKL di Malioboro juga berperan dalam pemasukan ekonomi daerah, seperti melalui pajak yang dibayarkan. Namun, menurutnya tidak hanya itu saja manfaatnya ketika kunjungan wisata kembali normal.

    “Kan ada multiplayer efek. Bagaimana wisata itu tidak hanya berdampak pada PKL Malioboro. Tapi juga di lingkungan sekitarnya,” katanya.

    Misalnya, para wisatawan menikmati kuliner di sekitar Malioboro. “Sektor kuliner jalan. Seperti pedagang besar, petani juga produksinya laku. Tidak sesederhana di Malioboro laku gudegnya. Tapi ada telur dari industri peternakan yang jalan. Kemudian pakan, dari para petani jagung juga laku,” ucapnya.(dho)

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close