-->
  • Jelajahi

    Copyright © KabarJogja.ID - Kabar Terkini Yogyakarta
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Tersangka Pembina Pramuka SMP N1 Turi Berperan Dominan

    24/02/20, 15:54 WIB Last Updated 2020-02-24T08:54:04Z

    Sleman – Pembina pramuka SMP N1 Turi berinisial IYA diketahui mempunyai peran yang dominan dalam kegiatan susur Sungai Sempor yang menyebabkan 10 siswa meninggal dunia dan puluhan luka pada Jumat (21/2). Ia kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Mapolda Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mempertanggung jawabkan kelalaiannya.

    Kepala Bidang Humas Polda DIY Komisaris Besar Polisi Yuliyanto mengatakan IYA statusnya merupakan salah satu anggota pembina pramuka dalam peristiwa tragis itu. IYA diketahui yang menentukan tempat kegiatan susur sunga.  

     “Bukan ketua pembina, tapi anggota saja. Peran IYA di dalam pembina yang paling dominan. Dia yang menginisiasi kegiatan dan menentukan tempat susur sungai,” katanya saat dihubungi pada Senin (24/2).

    Yuliyanto mengatakan saat kegiatan berlangsung, IYA sempat ikut mengantar ke sungai. Namun ia kemudian meninggalkan lokasi karena ada urusan.

    “Kan ada 7 pembina. Satu orang pembina menunggu di sekolah, kemudian enam pembina mengantar ke sungai. Setelah di sungai, ada satu pembina pergi untuk menunggu di tempat finish. Kemudian satu lagi pergi karena ada urusan. Nah yang pergi karena ada urusan ini, IYA,” ujarnya.

    Selang beberapa saat, para siswa kemudian hanyut karena air sungai tiba-tiba mengalami peningkatan debitnya. “IYA juga sempat kembali ke sungai dan menolong,” katanya.

    Yuliyanto mengatakan IYA saat ini telah ditahan. Ia menyebut proses pemeriksaan saksi-saksi masih terus berlanjut untuk menentukan apakah ada penambahan tersangka atau tidak. “Pemeriksaan masih terus dilakukan. Kepala sekolah juga sudah kami periksa,” ucapnya.

    Sebanyak 249 siswa kelas 7 dan 8 SMPN 1 Turi mengikuti kegiatan Pramuka susur sungai di Sungai Sempor, Turi, Donokerto, Sleman, Jumat sore. Meluapnya sungai karena limpahan air dari hulu di lereng Gunung Merapi membuat sejumlah siswa hanyut dan ditemukan tewas.

    Selain menyebabkan 10 orang meninggal yang telah berhasil dievakuasi, juga ada 23 siswa yang luka. Terdiri dari 21 siswa rawat jalan dan 2 sisanya masih rawat inap di Puskesmas Turi.(arm/sip)


    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    close